Pemberdayaan Purna Pekerja Migran melalui Pengembangan UMKM Kamboja di Desa Bogor, Kecamatan Sukra
DOI:
https://doi.org/10.31943/abdi.v7i2.347Keywords:
Pemberdayaan Ekonomi, Purna Pekerja Migran, UMKM, CSR, Participatory Rural AppraisalAbstract
Kabupaten Indramayu merupakan daerah dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak pada tahun 2023, yakni 19.178 orang. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan purna pekerja migran melalui pengembangan UMKM Kamboja di Desa Bogor, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Metodologi yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang dikombinasikan dengan pelatihan dan pendampingan intensif, dengan tahapan meliputi persiapan (identifikasi kebutuhan dan potensi), pelaksanaan (pelatihan kewirausahaan, fasilitasi pemodalan dan pemasaran), serta evaluasi berkelanjutan. Program yang dilaksanakan sejak 2022 hingga 2025 ini melibatkan kolaborasi PT PLN Nusantara Power UP Indramayu dengan Rumah Edukasi Kenanga sebagai pendamping teknis. Hasil program menunjukkan peningkatan kapasitas wirausaha yang signifikan dengan terbentuknya Kelompok UMKM Kamboja beranggotakan tujuh purna pekerja migran, penguatan legalitas usaha melalui fasilitasi NIB, PIRT, dan sertifikasi halal, serta peningkatan pendapatan rata-rata mencapai 47%. Program ini berhasil mentransformasi paradigma ketergantungan pada migrasi tenaga kerja menjadi kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal, menciptakan model pemberdayaan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah dengan karakteristik serupa.