Penguatan Literasi dan Model Pembelajaran untuk Program Anti Bullying di Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.31943/abdi.v7i1.243Keywords:
Pendidikan Dasar, Anti Bullying, Literasi, Konstruktivisme, Model PembelajaranAbstract
Pendidikan merupakan sistem terpadu yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu sasaran utama pendidikan adalah membentuk individu yang memiliki kecerdasan intelektual dan kematangan emosional. Di Indonesia, pendidikan budaya dan karakter telah menjadi gerakan nasional selama lebih dari dua dekade. Namun, kasus perundungan masih sering terjadi di berbagai tingkat pendidikan. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan mengembangkan program anti bullying berbasis literasi dan kolaborasi di SDN Kawungluwuk, Bantarjati, Bogor. Metode dalam PkM ini mencakup tiga tahap utama: (1) Penyamaan persepsi antara tim PkM dan guru pendamping mengenai model pembelajaran yang sesuai untuk mengintegrasikan materi anti bullying, (2) Implementasi model pembelajaran oleh guru pendamping di enam kelas yang dipilih, dengan observasi oleh tim PkM, dan (3) Refleksi bersama antara guru pendamping dan tim PkM untuk mengevaluasi dan menyempurnakan program. Program ini melibatkan enam kelas dengan enam guru pendamping, di mana setiap kelas mengikuti tiga sesi kegiatan berbasis literasi anti bullying. Kegiatan ini menghasilkan sebuah model program anti bullying berbasis pendekatan konstruktivisme yang dapat diterapkan pada SDN Kawungluwuk juga sekolah dasar lain di daerah Bogor. Model ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kompetensi guru dalam mencegah perundungan, melalui pendekatan pembelajaran yang relevan dengan konteks sekolah dan aplikatif dalam praktik sehari-hari.